This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday 31 July 2011

Menggali Manfaat Puasa

     Salah satu bentuk kasih sayang Allah Subhanahu wa ta'ala terhadap hamba-hamba-Nya yaitu menghadirkan bulan Ramadhan sebagai bulan yang memiliki nuansa ibadah dan ketaatan.
     Pada bulan ini, setiap muslim yang telah dewasa (akil balig), waras, mampu, merdeka dan tidak dalam safar berkewajiban melakukan puasa. Puasa yaitu menahan lapar dan haus serta hal-hal lain yang dapat membatalkannya mulai terbit fajar hingga terbenam matahari. Orang yang melanggar aturan tersebut, puasanya batal dan wajib menggantinya di hari lain.
    Allah menjadikan ibadah ini  sebagai media bagi setiap orang beriman untuk meraih kesempurnaan. Islam telah menjelaskan bahwa berpuasa yang dilakukan dengan baik membawa seseorang pada kesempurnaan yang di atasnya tidak ada kesempurnaan lain. Ini karena Allah memberi pintu khusus dengan nama istimewa yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki kesempurnaan.
     Imam Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah bersabda, "Ada sebuah pintu surga yang disebut 'pintu dahaga'. Para pelaku puasa memasukinya pada hari kebangkitan. Tidak ada seorang pun kecuali mereka akan memasukinya. Dikatakan kepada mereka, 'Dimanakah para pelaku puasa?' dan mereka akan memasukinya. Ketika yang terakhir dari mereka sudah memasukinya, pintu itu akan terkunci dan tidak ada orang lain akan memasukinya." (HR. Muslim)
     Sesuatu tidak disebutkan berkaitan dengan salah satu perbuatan ibadah wajib atau haram kecuali puasa. Allah menjelaskan bahwa orang yang melakukan ibadah ini akan memperoleh sifat kesempurnaan.
     Allah menjadikan puasa sebagai ibadah yang istimewa dan Dia akan membalasnya. Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi bersabda: "Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. Ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.' Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi."
     Allah menjadikan puasa sebagai aktivitas yang istimewa karena orang yang mengamalkannya telah melakukan dua jihad, yaitu jihad siang hari dengan puasa dan jihad pada malam hari dengan shalat malam.
     Orang yang berpuasa juga senantiasa dalam keadaan ibadah pada siang hari dan malam harinya. Pada siang hari ia adalah orang yang berpuasa dan sabar, sedang pada malam harinya ia adalah orang yang memberi makan dan bersyukur.
     Menurut Ibnu Rajab, barangsiapa yang memadukan kedua jihad ini, memenuhi segala hak-haknya dan bersabar terhadapnya, niscaya diberikan kepadanya pahala yang tidak terhitung.
     Orang yang berpuasa berarti berusaha bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan meninggalkan syahwat dimubahkan di luar puasa. Mereka juga meninggalkan apa yang diharamkan Allah dalam segala hal, seperti dusta, kezaliman dan pelanggaran terhadap orang lain dalam masalah darah, harta dan kehormatan. Untuk itu Nabi bersabda: "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya dari makan dan minum." (HR. Bukhari).
     Hadis ini menunjukan bahwa tidak sempurna ber-taqarrub kepada Allah Ta'ala dengan meninggalkan hal-hal yang mubah kecuali setelah ber-taqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan hal-hal yang haram.
     Dengan demikian, orang yang melakukan hal-hal yang haram kemudian ber-taqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah, ibaratnya orang yang meninggalkan hal-hal yang wajib dan ber-taqarrub dengan hal-hal yang sunah.
     Inilah yang menjadikan orang yang berpuasa memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Allah.
Manfaat Puasa
     Puasa memiliki beberapa manfaat, baik dari segi kejiwaan, sosial, dan kesehatan.
     Diantara puasa yang memiliki manfaat secara kejiwaan adalah membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.
     Allah Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah: 183)
     Adapun manfaat puasa secara sosial yaitu membiasakan umat berperilaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.
     Sedang manfaat dari segi kesehatan yaitu membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.
     Adapun manfaat puasa lainnya yaitu mematahkan nafsu. Karena berlebihan, baik dalam makan maupun minum serta manggauli istri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
     Puasa juga bermanfaat mengkosongkan hati hanya untuk berpikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat dituruti, bisa mengeraskan dan membutakan hati, sehingga menghalangi hati untuk berdzikir dan berpikir. Berbeda hanya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berpikir.
     Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa sebagaimana dalam hadis diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
     Itulah beberapa manfaat puasa yang bisa kita ambil hikmahnya. Semoga kita dimudahkan menjalankan ibadah puasa setelah mengetahui manfaatnya.
(Dikutip dari Lembar Jumat al-Qalam)

Adab di Bulan Puasa

      Puasa merupakan ibadah termulia dan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena ibadah itu untuk Allah, dan Dialah yang menilainya. Ibadah ini dikatakan dapat menghapus dosa apabila dilakukan dengan cara yang disyariatkan dan sesuai dengan adab - adabnya. Orang yang berpuasa dianjurkan memperhatikan adab - adab puasa dengan baik. Diantara adab berpuasa itu adalah :
  1. Niat yang baik dan benar. Bahwasanya wajib bagi seseorang muslim untuk berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharaap pahala kepada Allah semata bukan karena riya', sum'ah, taqlid kepada manusia, mengikuti keluarganya atau penduduk negrinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi was sallam bersabda: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala kepada Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang shalat malam harinya (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala kepada-Nya maka diampuni dosanya yang telah lalu dan barangsiapa yang shalat malam bertepatan dengan datangnya lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala kepada-Nya maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Makan sahur. Orang berpuasa sangat dianjurkan untuk makan sahur. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah "Makan sahurlah kalian karena didalam sahur ada barokah." (HR. bukhari dan Muslim). Dalam hadis lain beliau besabda: "Perbedaan antara puasa kami dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim). Disukai untuk mengakhirkan makan sahur berdasarakan hadis Anas dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: "Kami makan sahur bersama Rasullullah kemudian beliau bangkit mrnuju shalat. Aku bertanya: "Berapa jarak antara adzan adzan dan sahur?" Beliau menjawab: "Kadar 50 ayat." Termasuk adab terpenting dalam berpuasa adalah membiasakan diri bertaqwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sesuai dengan firman Allah (yang artinya): "Hai orang - orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang - orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa." (Al-Baqarah:183). Sesuai pula dengan sabda Nabi (yang artinya): "Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya." (HR. Al-Bukhari).
  3. Menjauhi apa yang diharamkan Allah berupa kebihongan, mencela, mencaci, menipu, khianat, melihat sesuatu yang haram seperti melihat lawan jenisnya yang bukan mahramnya, mendengarkan hal yang haram seperti musik, nyanyian, mendengarkan ghibah, ucapan dusta dan sejenisnya, serta perbuatan haram lainnya yang harus dijauhi oleh orang yang puasa lebih dikuatkan perintahnya.
  4. Memperbanyak shadaqah, amal kebaikan, berbuat baik kepada orang lain. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan tatkala Jibril menjumpainya untuk bertadarus Al-Qur'an. (HR. Bukhari)
  5. Shalat lail/tarawih. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda: "Barangsiapa shalat (lail) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni seluruh dosanya yang telah berlalu." (HR. Bukhari dan Muslim no.759) Dan secara khusus pada malam lailatul qadar beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat (lail) pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni seluruh dosanya yang telah berlalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
  6. Memperbanyak doa. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doa mereka: Imam yang adil, orang yang berpuasa hingga dia berbuka dan doa orang terzhalimi...". (HR. Ibnu Majah)
  7. Menjaga lisan. Menjaga lisan berarti menjauhi perkataan yang tidak berguna. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda: " Jika itu pada hari berpuasa salah seorang diantara kalian maka janganlah dia berbuat keji dan jangan pula berteriak. Jika ada seseoarang yang mencela atau memukulnya maka hendaknya dia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa."
  8. Berbuka puasa. Orang yang berpuasa dianjurkan untuk menyegerakan berbuka jika memang telah masuk waktu berbuka. Tidak boleh menundanya meski ia, masih kuat untuk berpuasa. 'Amr bin Maimun al-Audi meriwayatkan: "Para sahabat Muhammad adalah orang yang paling bersegera berbuka dan yang paling lambat sahurnya." (HR. al-Baihaqi) Dianjurkan berbuka dengan ruthab (kurma yang sudah matang), jika tidak didapatkan boleh dengan tamr (kurma yang belum sampai ruthab), jika itupun tidak diperoleh maka dengan air, menyegerakan berbuka tatkala telah jelas benar tenggelamnya matahari, berdasarkan sabda Nabi (yang artinya): "senantiasa manusia berada dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Muttafaqun 'alaih dari Sahl bin Sa'ad As-Sai'diy) Menyegerakan berbuka puasa juga merupakan perbuatan menyelisihi Yahudi dan Nasrani. Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: "Senantiasa agama ini tampak jelas selama manusia menyegerakan buka puasa karena Yahudi dan Nasrani mengakhirinya." (HR. Abu Dawud) Berdoa sebelum berbuka puasa dengan doa: "Telah hilang dahaga dan telah basah urat - urat dan telah tetap pahala insya Allah Ta'ala." (HR. Abu Dawud) Rasulullah juga menganjurkan agar memberi makan kepada orang yang berbuka puasa. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya seperti pahala (yang berpuasa) dalam keadaan tidak berkurang sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa itu." (HR. Ahmad)
  9. Setelah berbuka, hendaknya hatinya antara takut dan harap. Sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima, sehingga ia termasuk orang - orang yang dekat kepada Allah, ataukah ditolak, sehingga ia termasuk orang - orang yang dimurkai. Hal yang sama hendaknya ia lakukan pada setiap selesai melakukan ibadah.
     Demikianlah beberapa adab berpuasa. Semoga kita bisa melakukan adab - adab tersebut dengan baik.
(Dikutip dari Lembar Jumat al-Qalam)

Friday 29 July 2011

Langkah Bijak Menyambut Ramadhan

  1. Berdoalah agar Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah SAW apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, "Allahuma bariklana fil rajab wa sya'ban, wa balighna ramadhan." Artinya, ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
  2. Bergembiralah dan bersyukurlah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah SAW selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka." (HR. Ahmad).
  3. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
  4. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melakukan aktifitas-aktifitas kebaikan. "Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." [Q.S. Muhammad: 21]
  5. Pelajarilah hukum-hukum semua amalah ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. "Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui." (Qs. Al-Anbiyaa':7).
  6. Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat. "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung" [Qs. AN-Nur: 31] (cahayamuslim.com/ton)
(Dikutip dari Buletin Baitul Izzah edisi 06 tahun 3)

Menyambut Datangnya Ramadhan

     Bulan suci Ramadhan tidak lama lagi akan hadir. Kerinduan yang selama ini terpendam pada bulan penuh kemuliaan ini akan segera terpenuhi. Semoga Allah SWT masih memberi kesempatan kepada kita untuk berjumpa dengan bulan suci yang penuh rahmah, maghfirah dan kemuliaan ini. Yang menjadi pertanyaan, sudah siapkah kita menyambut datangnya bulan paling agung yang selalu dinanti-nantikan oleh kaum beriman?
     Kita bisa belajar pada Rasulullah dan para sahabat ketika menyambut datangnya Ramadhan. Setiap kali Ramadhan datang Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya untuk memberikan pemahaman yang benar tentang Ramadhan itu. Rasulullah besabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan doa.
Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakan kalian pada para malaikat-Nya. Maka tunjukanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak mendapat rahmat di bulan ini." (HR. Ath-Thabrani).
     Dalam sabdanya Rasulullah menegaskan perbedaan yang sangat jelas antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya. Bulan mulia ini adalah bulan keberkahan yang  penuh rahmat, ampunan dosa, dan dijanjikan terpenuhi doa-doa hamba-Nya yang beriman. Oleh karena itu sudah seharusnya kaum beriman menyambut kehadiran bulan istimewa ini dengan sungguh-sungguh. Rasulullah menunjukan kepada para sahabat dan juga semua umatnya bahwa Allah membanggakan hamba-Nya yang menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pula bila kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kehadiran bulan Ramadhan agar kita layak menjadi hamba yang dibanggakan.
     Rasulullah mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sungguh-sungguh sejak bulan Sya'ban, sebagai disampaikan Aisyah radhiallahu 'anhu "Saya sama sekali belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan dibulan Sya'ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh." Dalam riwayat lain, "Beliau berpuasa di bulan Sya'ban, kecuali sedikit hari." (HR. Muslim) Para sahabat juga tidak kalah serius dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan "Mereka (para sahabat) berdo'a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan."
     Selain bekal iman untuk meraih ridho Allah, untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan juga dibutuhkan bekal ilmu yang cukup. Banyak orang mengesampingkan pemahaman dan penguasaan ilmu tentang puasa dan berbagai hal terkait dengan bulan Ramadhan. Mereka menjalankan ibadah di bulan Ramadhan hanya berdasarkan kebiasaan yang selama ini telah mereka lakukan. Rukun yang wajib dilakukan, hal-hal yang boleh dan membatalkan puasa, dan berbagai amaliah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan tidak dipelajari dengan sungguh-sungguh. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang puasa ramadhan dan mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan maka itu akan menjadi pelebur dosa yang dilakukan sebelumnya." (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).
     Allah mewajibkan hamba-Nya yang beriman untuk berpuasa di bulan Ramadhan agar memperoleh ketaqwaan, sebagaimana firmannya "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Qs. Al-Baqarah: 183). Ketaqwaan itu tentu hanya akan diperoleh oleh mereka yang sungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa dan ibadah lain selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu persiapan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
(Dikutip dari Buletin Baitul Izzah)

Iri Hati yang Dianjurkan

     Iri, dengki atau hasad berarti menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Menurut Ibnu Taimiyah, "Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat."  Hasad seperti inilah yang tercela. Adapun keinginan bisa seperti orang lain namun tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, maka hal ini tidak dilarang. Hasad model kedua ini disebut oleh para ulama dengan ghibthoh. Bagaimana bentuk ghibthoh atau iri yang diperbolehkan?
     Dari 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh hasad (ghibthohkecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugrahkan padanya harta lalu ia infakan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al-Qur'an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya." 
     Ibnu Bathtol mengatakan , "Hasad yang dimaksudkan disini adalah hasad yang dibolehkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bukan hasad yang tercela." Ibnu Bathtol mengatakan pula "Inilah yang dimaksud dengan judul bab yang dibawakan oleh imam Bukhari yaitu "Bab Ghibthoh dalam Iimu dan Hikmah". Karena siapa saja yang berada dalam kondisi seperti ini (memiliki harta lalu dimanfaatkan dalam jalan kebaikan dan ilmu yang dimanfaatkan pula), maka seharusnya seseorang yang ghibthoh (berniat mendapatkan nikmat yang seperti itu) dan berlomba-lomba dalam kebaikan tersebut."
     Ibnu Hajar Al Asqolani menjelaskan, "Yang dimaksud hadis di atas adalah tidak ada keringanan pada hasad kecuali pada dua hal atau maksudnya pula adalah tidak ada hasad yang baik (jika memang benar ada hasad yang baik). Disebut hasad  di sini dengan maksud hiperbolis, yaitu untuk memotivasi seseorang untuk meraih dua hal tersebut. Sebagaimana seseorang katakan bahwa hal ini tidak bisa digali kecuali dengan jalan yang keliru sekalipun. Dimotivasi seperti ini karena adanya keutamaan jika seseorang menggapai dua hal tersebut. Jika jalan yang keliru saja  ditempuh, bagaimana lagi jika jalan yang terpuji yang diambil dan mungkin tercapai."
     An Nawawi rahimahullah menjelaskan, "Para ulama membagi hasad menjadi dua macam, yaitu hasad hakiki dan hasad majazi. Hasad hakiki adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang. Hasad seperti ini diharamkan berdasarkan kata sepakat para ulama (baca:jima') dan adanya dalil tegas yang menjelaskan hal ini. Adapun hasad majazi, yang dimaksudkan adalah ghibthoh. Ghibthoh adalah berangan-angan agar mendapatkan nikmat seperti yang ada pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang. Jika ghibthoh ini dalam hal dunia, maka itu dibolehkan. Jika ghibthoh ini dalam hal ketaatan, maka itu dianjurkan. Sedangkan maksud dari hadis dia atas adalah tidak ada ghibthoh (hasad yang disukai)  kecuali pada dua hal atau yang semakna dengan itu." (rumasyo.com)
(Dikutip dari Buletin Baitul Izzah Edisi 06 Tahun 3)

Manusia Adalah Makhluk Yang Tidak Pernah Saling Memahami

     Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda apapun itu, hal tersebut selalu menjadi satu kenyataan yang selalu dibicarakan. Pada dasarnya setiap manusia memiliki nilai kurang atau lebih entah itu orang terpandang, terkenal, bahkan sampai orang "kecil" yang tidak begitu terpandang. "Mata hati" manusia memang selalu berbeda, ada yang bisa menggunakan mata hati tersebut sebagai jalan hidup yang akan diambil manusia ada juga mata hati yang buta yang selalu tertutup akan kegelapan dan tidak akan pernah tahu bagaimana jalan hidup yang dilaluinya akan diambil. Sekarang kehidupan manusia bisa dibilang "enak" atau tidak itupun tidak bisa jadi acuan selalu relatif, bagaimana upaya yang dilakukan manusia itu bisa hidup enak. Bagaimanapun manusia selalu mempunyai sifat yang tidak pernah puas, sehingga inilah yang menyebabkan manusia selalu ingin, ingin, dan ingin lebih. Dari hal itulah manusia akan selalu mengatakan kehidupan tidak bisa dinyatakan enak kalau masih belum bisa memenuhi kebutuhan yang diinginkan manusia tersebut.
     Terlepas dari hal itu tentunya kebutuhan setiap manusia selalu membutuhkan orang lain. Sebagai contoh manusia ingin membeli sayur, pasti ia akan mencari pedagang sayur. Hal ini membuktikan kalau manusia tidak bisa hidup "sendiri".
Tetapi dibalik semua itu hubungan antar sesama manusia bukan berarti akan selalu baik, memang semua orang diharuskan untuk berbuat baik kepada orang lain, yang membuat semua terlihat berbeda adalah kondisi yang dimiliki oleh orang tersebut. Sekarang bukan lagi zaman saling mengerti, bahkan dalam sebuah komik Naruto salah seorang tokoh dalam komik tersebut mengatakan "ada satu hal yang pasti dan dibuktikan oleh sejarah bahwa manusia adalah makhluk yang sampai kapanpun tidak akan pernah saling memahami" kalau ditelaah lebih dalam perkataan ini bisa dinyatakan kebenaraannya bahkan sejarah juga membuktikannya. Indonesia sebagai negara yang kita tempati pernah dijajah oleh bangsa lain selama berpuluh - puluh tahun. Dengan banyak korban yang berjatuhan, hidup saat itu tidak tenang bahkan untuk mencari pendidikanpun sulit, coba kalau tidak ada penjajah apa yang terjadi?  mungkin saat itu mereka (pahlawan kita) tidak perlu mengorbankan nyawanya untuk hal ini. Akan tetapi, dibalik ini memang penuh hikmah yang bisa kita ambil bisa jadi kalau tidak ada penjajah mungkin tidak akan ada tempat bersejarah di negara kita. Itu salah satu contoh di masa lalu, bagaimana di masa sekarang?. kata "manusia tidak bisa saling memahami" kembali terbukti. banyak sekarang pedagang makanan yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet, padahal formalin sendiri adalah bahan pengawet yang sangat tidak boleh dikonsumsi oleh tubuh manusia sangat berbahaya. Kenapa dijual dan diedarkan dimasyarakat? Aku sangat yakin para pedagang juga paham akan hal ini tapi, mengapa mereka melakukan? sekali lagi bahwa mereka melakukannya untuk meraup keuntungan sendiri tidak memperdulikan kondisi orang lain yang mengkonsumsinya karena itu bukan urusannya. Manusia tidak akan pernah memahami hal ini, tak peduli jika bukan urusannya. Apalagi sekarang banyak pejabat - pejabat bahkan wakil - wakil rakyat yang melakukan korupsi. Di Indonesia sudah bukan merupakan hal umum lagi, bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Apakah para pejabat, wakil rakyat mengetahaui dampak yang ditimbulkan dari hal yang dilakukannya? mereka tidak akan pernah tahu, tidak akan mengerti, tidak akan memahami, bagaimana kondisi rakyatnya yang masih banyak menderita karena ulah mereka, hal itu tidak diperdulikan mereka hanya ingin memenuhi keinginannya sendiri dan menghiraukan kondisi rakyatnya. Yang paling mengenaskan adalah bagaimana bisa lembaga seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai lembaga yang bisa "menghilangkan" korupsi di negri ini, sekarang malah petinggi - petingginya juga terseret korupsi. Ini sebagai contoh bagaimana pernyataan tersebut memang ada benarnya. Kalau mau saling mengerti dan memahami rasakanlah penderitaan yang sama dengan mereka yang mengalami penderitaan. Bukan hanya lewat perkataan "Saya mengerti kondisimu" hal ini cuma omong kosong belaka, manusia akan mengerti ketika mengalami penderitaan yang sama. Memang perkataan ini terlalu ekstrim, akan tetapi itulah kenyataan yang ada dan dialami manusia saat ini.

Saturday 23 July 2011

Rantai Kebencian Yang Tidak Pernah Putus

     Kalau dipikir - pikir ada sesuatu hal yang tidak disadari oleh semua orang di dunia ini, mungkin hanya beberapa orang yang tahu akan tetapi hal tersebut tidak perlu dipikir panjang karena hanya akan membuang - buang waktu saja dan untuk apa dipikirkan. Kemungkinan yang lain, mereka tidak pernah tahu karena mereka hanya menjalankan tanpa mengetahui apa dampak akan hal tersebut. Sebenarnya apa hal tersebut? cuma satu kata yaitu "benci". Tidak dipungkiri lagi bahwa semua makhluk hidup didunia ini memiliki sifat benci, tidak hanya manusia akan tetapi hewan pun juga punya, tumbuhan, dan sebagainya, karena mereka juga mkhluk Allah. Sebagai contoh apabila ada seseorang punya ternak sapi atau kambing dan yang bertenak tersebut tidak pernah mau memberi makan, tidak mau tahu bagaimana keadaan hewan yang dipelihara maka tentunya jika saja hewan itu bisa bicara pasti akan mengucapkan hal - hal yang tidak menyenangkan kepada si pemilik, atau dari sini bisa disimpulkan bahwa hewan tersebut tidak menyukai pemilik karena alasan tersebut. itu merupakan satu contoh yang cukup simple antara hubungan manusia dengan makhluk yang bernama hewan. Beralih pada derajat yang lebih tinggi lagi yaitu manusia, memang sengaja postingan sebelumnya selalu membahas tentang manusia, karena semua pasti tahu kalau manusialah yang memegang peranan penting dalam terciptanya dunia ini agar damai sejahtera, selepas hal itu manusia juga makhluk dengan derajat yang paling tinggi, sehingga memang pantas jika disebut demikian.
     Apakah kalian pernah berpikir kalau dunia ini yang dikendalikan oleh manusia memiliki rantai yang disebut rantai kebencian? tentunya hanya minoritas yang pernah memikirkan akan hal ini. Kalaupun memikirkan mungkin hanya terlintas pada pikiran tanpa digali lebih dalam lagi. Sekarang yang perlu diertanyakan adalah benarkah demikian? dimulai dari hal yang kecil, di lingkungan sekitar misalnya semua orang pasti pernah melakukan kecurangan saat berstatus sebagai pelajar tidak lain yaitu mencotek. Memang inilah yang sering kali dilakukan oleh sebagian besar para pelajar khusunya yang ada di Indonesia. Fakta dari mecontek adalah bahwasanya yang mencotek akan selalu mendapat hasil yang lebih tinggi dari yang dicontek atau yang tidak mencontek. Gara - gara perkara mencotek tersebut terdapat suatu kebencian akan orang yang mendapat nilai lebih baik darinya dengan kecurangan yang dilakukan, sehingga orang tersebut merasa dirugikan. Itu merupakan gejolak batin yang dirasakan dan belum dapat dilakukan dengan tindakan. Sekecewa apapun orang tesebut pasti memilki rasa benci, bneci karena kalah nilai dengan orang yang mencontek. Melangkah ke lebih tinggi, masalah pasangan hidup atau lebih dikenal dengan pacar. Sekarang sudah zamannya orang memiliki pasangan hidup saat - saat umur baru dikatakan muda. Seseorang juga sering melakukan hal yang gila demi pasangannya. Hal yang tidak bisa dimasukan secara logika. Saat sedang berpacaran pasangan tersebut akan saling menyukai, tapi apa jadinya jika sudah putus? hal tersebut berubah menjadi rasa kebencian, banyak di televisi dan berita - berita menyiarkan kasus pemuda - pemudi saling membunuh hanya karena hal tersebut, apa pemicunya? yang paling banyak penyebabkan kebencian adalah rasa sakit hati. Kebencian akan terus tumbuh apabila rasa sakit hati juga terus berkembang. Dengan rasa kebencian seseorang yang tidak "terkendali" maka orang - orang tersebut akan melakukan tindakan yang sewenang - wenang. Banyak juga kasus kerusuhan, demo yang menghancurkan beberapa gedung, mengganggu ketertiban, bahkan mungkin perang saudara. Tidak perlu jauh - jauh kasus yang sering beredar di tanah air ini yaitu sepak bola, lihat betapa pedihnya hanya karena Tim mereka kalah dan tidak mau menerima kekalahan tersebut terjadi "tawuran". Sekali lagi membuktikan bahwa mereka sakit hati karena Tim pujaan mereka kalah sehingga menimbulkan rasa kebencian terhadap Tim pemenang. Itu masih sekedar contoh kecil yang terjadi pada negara kita, bagaimana dengan yang lainnya?masih banyak di luar sana masalah yang selalu berhubungan dengan kebencian. Rasa kebencian yang timbul pada tiap - tiap manusia akan selalu ada pada dunia ini. Ketahuilah akan hal itu, ketahuilah kebenaran yang memang terjadi pada kita, negara, serta dunia ini.

Wednesday 20 July 2011

Dunia Yang "Membusuk"

     Semua orang mungkin sudah mengetahui bagaimana berita - berita yang sering muncul pada media - media, seperti televisi, radio, surat kabar dan lainnya. Seperti diketahui bahwa selalu muncul berita -berita yang mengakabarkan pembunuhan, perampokan, pencurian belum lagi kasus yang selalu ada dalam tiap negara yaitu korupsi selalu terjadi. Semua sudah terjadi begitu saja, dunia ini dipenuhi beratus - ratus bahkan beribu - ribu masalah seperti itu yang tidak kunjung berhenti. Setiap hari selalu ada saja berita - berita seperti itu yang akan membuat dunia ini "terlihat" begitu jelek. Jika dipikir lebih dalam maka apa yang dilakukan makhluk yang bernama manusia sangatlah menjijikan "mengotori" tempat tinggal sendiri dengan kelakuan yang buruk. Dunia ini sudah tercemari oleh hal - hal seperti itu tentunya hal ini sangat memprihatinkan. Manusia yang mengolah sendiri dunia ini, akan tetapi sikap dan tindakan antar sesama manusia sangat buruk. Padahal terjadi pembunuhan, perampokan, pencurian merupakan tindakan kekerasan antar sesama makhluk yang bernama manusia, makhluk yang sama tidak berbeda tapi mengapa semua itu dilakukan oleh manusia yang memang sengaja mengotori dunia ini dengan cara seperti itu. Melihat akan hal itu sepertinya dunia ini akan haus dengan kedamaian dan mungkin dunia ini tidak akan pernah mencapai kata damai. Bahkan manusia yang melakukan hal - hal  tersebut tidak peduli akan kerugian yang diderita oleh orang lain, itu berarti bahwa manusia pada dasarnya memiliki rasa egois yang mementingkan dan  memuaskan diri sendiri. Itulah manusia yang hidup di dunia yang sudah membusuk ini.


     Selama ini banyak sekali sifat -sifat manusia yang merugikan  dunia ini kalau misal satu orang memiliki satu sifat buruk bagaimana isi seluruh dunia ini, yang hidup berjuta - juta manusia dalam dunia ini, selain itu perumpamaan itu sedikit mustahil, tidak mungkin manusia memiliki sifat buruk hanya satu pasti lebih. Untuk itu yang bisa dilakukan manusia apa cuma sifat - sifat yang buruk? tidak, sejak dahulu manusia terlahir dengan mempunyai dua sisi sifat yang berbeda "baik" dan "buruk". Akan tetapi kebaikan bukanlah hal yang mudah diperoleh dan  digunakan oleh manusia, selalu saja sisi buruk yang digunakan, kenapa? karena  sifat buruk itu mudah untuk dijalankan, simple dan praktis. Itulah jalan pikiran manusia, jika menggunakan sifat baik maka manusia tersebut akan merugi sementara yang lain menggunakan sikap buruknya, maka secara kuantitas jika jumlah dari sifat buruk itu banyak maka orang yang menggunakan sifat baik itu pasti akan kalah atau sebaliknya, dan ini memang benar terjadi,sehingga menimbulkan istilah berbuat buruk akan lebih cepat dari berbuat baik. Dengan jalan pikiran yang seperti ini, maka manusia akan selalu berbuat buruk yang mengacaukan dunia ini, memberi pengaruh buruk kepada orang lain. Inilah dunia, inilah fakta tentang dunia yang merupakan tempat tinggal seluruh makhluk.

The World

     Manusia lahir di dunia bukan tanpa alasan, bahkan semua orang akan mendapatkan apa yang disebut dengan kehidupan, entah bagaimana seseoarang tersebut  mempertahankan hidup dengan cara apapun. Dulu sebelum zaman modern, sejarah mengatakan bahwa manusia hanya membutuhkan makan untuk hidup tidak lebih dari itu, dimana ada makanan disitulah manusia akan hidup. Akan tetapi makanan tersebut bukan makanan yang siap saji seperti sekarang, hanya tinggal membeli di toko atau supermarket dengan membawa sejumlah uang maka sudah mendapatkan apa yang dinamakan makanan, tidak seperti itu manusia zaman dulu harus berburu untuk mendapatkan makanan agar tetap bertahan hidup. Berburu juga memiliki resiko yang setimpal, manusia juga pasti diburu oleh makhluk lain. Diburu dan memburu itulah istilah yang mungkin cocok untuk kehidupan masa lalu. Mendapatkan hasil buruan akan sudah cukup untuk merasa tenang karena sudah dapat mempertahankan hidup. Selain hal itu manusia juga akan menghasilkan keturunan agar Ras dari makhluk yang bernama manusia tersebut tidak punah. Mungkin seperti itulah garis besar manusia zaman dahulu hanya membutuhkan makan dan pekerjaannya hanya berburu untuk mencukupi kebutukan hidupnya juga tempat tinggal yang digunakan sering berpindah - pindah atau lebih dikenal dengan istilah nomaden. Fungsinya jika manusia tetap bertempat tinggal di tempat yang sama sementara kebutuhan bahan makanan tidak ada maka tentunya manusia tidak akan dapat mempertahankan hidup selain itu manusia juga merupakan buruan hewan - hewan buas, maka dari itu manusia akan selalu berpindah  - pindah.

     Sekarang bukan lagi zaman kuno, sekarang adalah zaman modern dimana manusia tidak lagi melakukan hal - hal tersebut. Hidup sudah cukup nyaman daripada zaman dahulu. Teknologi canggih sudah banyak yang diluncurkan dan dibuat sendiri oleh manusia, tidak ada salahnya kalau menyebut manusia adalah makhluk yang cerdas, pandai, hebat dan sebagainya. Predikat tersebut memeng cocok dilekatkan pada makhluk yang bernama manusia, sebab manusia dapat berpikir secara naluri dan akal. Akan tetapi dibalik semua itu manusia lupa akan dunia (Earth). Dunia merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup, bukan hanya manusia. Tanpa adanya dunia semua makhluk tidak akan dapat hidup manusia sekalipun. Dunia memberikan semua kebutuhan manusia apapun itu semua berasal dari dunia untuk makhluk - makhluknya, manusia sebagai makhluk yang paling cerdas dan pintar dibanding dengan makhluk yang lainnya, mengolah isi dunia ini. Lihat apa yang terjadi akhir - akhir ini tidak berfikir manusia sangat memiliki sifat menakutkan yaitu rasa ketidak pedulian. Apa yang diberi oleh dunia ini kepada manusia tidak setimpal yang dilakukan oleh manusia kepada dunia ini, contoh saja adanya gobal warming, semua sebab akibat ditimbulkan oleh manusia, padahal manusia itu makhluk yang paling cerdas. Kadang tidak terpikirkan apa yang dipikirkan oleh manusia bahkan sesama manusia memiliki jalan pikiran yang berbeda, boleh dibilang karena perbedaan itu maka akan selalu ada hal - hal yang baru akan tetapi banyak sekali manusia yang tidak memiliki tujuan hidup di dunia ini sehingga dunia ini hanya sebagai tempat untuk hidup tanpa adanya tujuan, itukah manusia?